Nov 29, 2012

Komitmen dan kesetiaan

Komitmen itu semacem keinginan untuk terikat tapi ga mengikat terlalu erat hingga mengunci mati.
Ada ruang untuk bernafas
Iya, terikat. Perlu tapi ga buru-buru, ga nunggu lama juga. Butuh proses
Kesetiaan itu semacem keinginan untuk bersama tapi ga mesti selalu.
Ada ruang untuk merindu.
Iya, bersama. Perlu tapi ga buru-buru, ga nunggu lama juga. Butuh proses

Nov 28, 2012

Tentang TimNas

Mari bersorak ketika mereka menang dan mari mendukung ketika mereka kalah
Fachriza haqi :)

Nov 27, 2012

Korelasi antara waktu dan nostalgia

Kita hidup dalam lintasan waktu yang terus melaju,
Entah perlahan ataupun deras,
Waktu akan tetap melaju pada jalurnya,
Suasana yang terbentuk adalah linear dengan perubahan waktu itu,
Sejajar dan selaras,
Ketika waktu searah dengan suasana dan saling mendukung itu disebut dengan hidup hari ini,
jika pada suatu saat,
Kita kembali dalam suatu suasana yang sama,
Itu bukan berarti waktu yang terulang kembali,
Melainkan sebuah keadaan 'abnormal' dari waktu sehingga membuat seolah itu terulang,
Karena sebenarnya itu adalah suasana yang hampir identik dengan titik lintasan waktu yang berbeda,
Keadaan terulangnya suasana yang sama pada suatu waktu yang berbeda kemudian disebut dengan kenangan

Next post

Sampe sekarang, gue blon nge-release beberapa post tentang pendakian gue
Ini judul yg mau gue posting nantinya:
- mahameru : puncak pertama gue  dan mimpi panjang seorang sahabat
- papandayan : leadership training for me
- badai di puncak ciremei *brbrbrrrr*
- rinjani : janji tahun lalu
- mandalawangi
Sementara judul-judul itu yg mau gue tulis, tapi klo ada judul yg lebih baik atau revisi nantinya ya 'why not?'

Nov 11, 2012

Quote of the day

Apa yang kita punya sebenarnya belum tentu benar-benar kita punya.
Berbagilah, Syukurilah :)

di balik ini semua


pernah suatu hari sahabat gue bilang n diskusi gini:

sahabat: qi, lu tuh jahat banget...
gue: kenapa?

sahabat: lu tiba-tiba pergi gitu ajah,
gue: ooh,

sahabat: kenapa pergi?
gue: menurut lu kenapa?

sahabat: hmm... *mikir*
gue: ga usah dipikir, sederhana qo..

sahabat: apa?
gue: kebiasaan gue c, jangan di tiru ya tapi!

sahabat: emang apa?
gue: gue berusaha ada saat sahabat-sahabat gue keilangan arah, rapuh, runtuh... tapi jika sahabat itu udah mulai bisa berdiri sendiri, nemuin arahnya lagi, bisa tegar, gue pasti pergi...

sahabat: kenapa mesti pergi?
gue: gue ga mau sahabat gue itu jadi manja, jadi tergantung ma gue,

sahabat: hmm, gue ngerti,
gue: bagus, jadi jangan heran yah klo suatu saat nanti gue juga pergi dari lu,

sahabat: tapi gue pasti sedih...
gue: ga lama qo, lu pasti bisa berdiri sendiri, karena pondasi lu mulai kokoh, trus nanti juga lu akan bisa nerima sahabat lain,

sahabat: loh qo, gue kan maunya sahabatan ma lu terus...
gue: saat gue pergi, lu pasti akan benci gue sebenci-bencinya,

sahabat: ga mungkin,
gue: kenapa ga mungkin???

sahabat: karena gue bakal tetep bersahabat sama lu,
gue: iyah, gue ngerti,

sahabat: trus?
gue: lu bakal benci gue karena rasa persahabatan kita yang begitu kuat, sehingga ketika salah satu di antara kita pergi, satu yang lain akan merasa di tinggalkan, nah... saat-saat itulah lu akan nyari tau kenapa gue pergi, sampe ga nemu jawaban-jawaban yang tepat, sampe akhirnya lu berasumsi gue ga mau sahabatan lagi sama lu,

sahabat: *mikir*
gue: iyah, suatu saat nanti...

sahabat: ga mungkin...
gue: udaaah, jangan di pikir serius...

Untuk Seorang Sahabat: Firmansyah


Hidup ini begitu,
agak tidak jelas, jika kita ga pernah menelitinya dengan seksama..

Hidup ini ya begitu,
dilahirkan, dihidupi, menghidupi lalu mati,

sebuah siklus,
yang adalah sebuah proses panjang pencarian akan 'entahlah'..

hmm..
dalam proses itu,
jika cuma ingin jadi biasa, maka biasalah..
ikuti rutinitas, MONOTON..
dan hal itu yang biasa anda keluhkan padaku kawan..
yang aku tak pernah punya jawabannya..

hingga suatu hari,
anda mulai berhenti mengeluh,
anda mulai menemukan jalan keluar dari kemonotonan,
anda mulai menemukan orang-orang baru, sahabat-sahabat baru,
tapi andapun mulai kehilangan sahabat, ato aku yang merasa kehilangan sahabat seperti anda,

hari ini,
kabar bilang anda pergi kawan,
anda pergi untuk selamanya,

tanpa keluh kesah padaku lagi,
tanpa pamit,

dan,
aku yang kehilangan anda sekarang,

dalam tangis dan penyesalan,
karena tidak bisa hadir di hari terakhirmu,
aku persembahkan note ini, mungkin tidak berarti buatmu sekarang,

membatin,
ucapan maaf,

kawan,
selamat jalan,
namamu kekal di pikiranku, tersimpan rapat dalam memoryku,
canda tawamu dan cerita-cerita konyolmu,
aku simpan dan akan menjadi sebuah 'kenangan',

selamat jalan kawan,

kini,
siklus hidup telah engkau lalui semuanya,

kini,
pencarianmu berakhir,
sebuah hal yang aku sebut 'entahlah' telah anda temukan,
di sisi-Nya,.

Tuhan,
Jaga sahabatku dalam lindungan-Mu..

Amin..

salam hangat,
Fachriza Haqi

ditulis pada: 2 February 2011 : 08:49 am

Nov 9, 2012

Gud nite :*

Hal yang sederhana tapi bisa membahagiakan adalah ketika kita dapat mengucapkan gud nite :* pada orang yang kita sayang
Mom, dad, my big bro, my lil sista, ayang onyon and all of my closed friends yg ga bisa gue sebutin satu persatu (saking banyaknya). Kalian itu kepingan-kepingan puzzle di hidup gue.
Gud nite all :*

Nov 5, 2012

Hari ini aku merindu


hari ini aku merindu kepada semuanya,
kepada tangisan pertama waktu di lahirkan,
kepada pelukan hangat bunda saat itu,
kepada omelan ayah saat aku mengompol di kemejanya..

hari ini aku tersiksa karena merindu kepada semuanya,
kepada masa kanak-kanak yang sudah samar,
kepada masa remaja saat itu,
bahkan kepada masa depan yang belum pernah aku jalani,

hari ini aku merasakan perih yang teramat karena merindu kepada semuanya,
kepada udara sejuk jauh dari perkotaan yang sempat aku hirup,
kepada sinar mentari pagi dan senja pedesaan yang pernah aku rasakan,
kepada dingin puncak mahameru yang baru saja sempat aku nikmati,
kepada alam-alam dan suasana tenang lain yang sangat ingin kunikmati setiap hari,

hufth..
lagi-lagi, hari ini aku hampir terbunuh karena merindu kepada semuanya,
kepada rekan-rekan yang sudah lama tidak bersua dan berbincang bersama lagi,
kepada kawan-kawan yang baru pertama ketemu terus hilang,
bahkan kepada orang-orang yang membenciku dan pernah menolakku dengan sadis,

demm..
aku merindukan semuanya..

yang paling membuatku merasa sedih,
hari ini aku bernafas dalam sesaknya rindu yang membuncah kepada semuanya,
kepada waktu yang seringnya aku lewatkan,
kepada masa yang sepertinya hampir berakhir,
kepada Tuhan yang seringnya aku lupa,

ya ALLAH ya Rabb,
jaga terus rindu ini, agar aku bisa terus merasakan hidup,
karena..
seolah saat aku disini akan berakhir..

apa yang gue tulis? begini (gue coba ngejawab dari versi gue):


gue bukan penulis, gue juga bukan pujangga, tapi keinginan gue buat nulis itu ada (walopun ga besar).

apa yang gue tulis? mungkin itu yang jadi pertanyaan pada benak kalian yang secara langsung atopun ga langsung ngeliat.

begini (gue coba ngejawab dari versi gue):

- yang gue tulis itu hampir sebagian besar kenyataan yang gue liat (catet ya "gue liat") jadi klo kalian beda persepsi ato beda pendapat, ya wajar, karena kalian blom tentu ngeliat yang gue liat ato gue ngeliat yang kalian liat.

- yang gue tulis itu hampir sebagian besar berupa sindiran-sindiran, entah kasar atopun halus, entah norak, kampungan ato elegan, tapi ya menurut gue sih (catet ya "menurut gue"), bahasa sindiran itu lebih baik (lebih nyelekit tepatnya) daripada bicara langsung, kenapa? karena itu butuh pemikiran dan taukan, hanya orang-orang yang mampu berpikirlah yang bisa mengerti sindiran gue.. hehe :p

- apalagi yah?

- oh iya, yang gue tulis itu hampir sebagian besar juga mimpi-mimpi yang gue punya (catet juga ya "yang gue punya"), jadi klo ada kesamaan atau kemiripan mimpi, itu bukan salah gue ato salah kalian, itu disebabkan karena khayalan dan mimpi masih gratis, jadi masih bebas.. :)

- hmm.. *mikir

- mungkin ini yang terakhir (masih mungkin), yang gue tulis itu hampir sebagian besar bualan, makian ato keluhan dari gue (catet sekali lagi "dari gue"), jadi mohon maaf kepada orang-orang yang terganggu ama tulisan gue, sumpah gue ga sengaja. :p

udah ah, nanti di terusin lagi.. :)
eh, tapi ko semua sebagian besar yah, klo ada beberapa sebagian besar, jadinya nti sebesar apa yah? -,-"

ya beginilah tulisan gue, ancur, ga jelas, tapi menurut gue (sekali lagi catet "menurut gue") ini jujur.. hehe

Cilegon (tegal wangi), 22:41, 29 - Nov - 2011.
Fachriza Haqi

menurut gue, diskusi itu:


gatau yah, belakangan gue jadi sering terlibat dalam forum diskusi,

hmm, menurut gue, diskusi itu:
duduk bersama mencari yang terbaik buat kedepannya,
bukan saling menyalahkan atau mencari kesalahan orang lain,
bukan juga menjatuhkan atau mengejar kemenangan,

jadi tolong, jangan berpikir negatif dengan menilai forum diskusi adalah ajang mencela yang salah ataupun mencari sebuah pengakuan menjadi pemenang.

mungkin, forum diskusi dimulai dengan cara yang salah yaitu sebuah keluhan, tapi ya begitulah adanya.

contoh:
bermula dari keluhan tentang anu,
maka klo di benak gue yang terlintas adalah "masih ada gap terhadap anu"
nah, pertanyaannya: kenapa bisa begitu? kedepannya nti gimana? baiknya gimana?
gimana caranya biar ga ngerugiin satu sama lain?

mari berpikir bersama, terbuka,
bukankah kita semua mengejar kebijakan yang tidak merugikan siapapun?

haha tapi ya seperti itu, kenyataan emang ga pernah sama dengan idealisme yang kita semua pikirkan.
bahkan hitungan matematis yang hampir pasti semua orang jawabannya sama pun, ko kita aplikasikan kedalam kenyataan, ga 100% benerkan? :p

mari kita berjalan di jalan yang sama, karena apa? karena udara yang kita hirup pun sama.. :)

salam:
fachriza haqi
(gatau kenapa yah, gue seneng banget nulis nama gue dengan format kaya gini.. hehe)

nb: ditulis 30 Nov 2011 - pertama di postkan pada facebook a/n fachriza haqi

menurut gue, mayoritas dan minoritas itu:


menurut gue, mayoritas dan minoritas itu: hal yang absurd!

itulah mengapa gue paling ga suka adanya kaum mayoritas dan minoritas. terlebih jika mayoritas itu cuma bisa bilang 'ikut yang lain' 'bebas' 'pasrah'
jujur, buat gue itu ngerugiin banget!
ato, lebih baik gue ga peduli? diem? pasrah kaya mereka-mereka yang mayoritas?
sementara ketika berteriak diabaikan atau bahkan dibilang hanya memikirkan diri sendiri?

oh God, dunia terlalu naif memang, sampai-sampai sifat mereka yang memikirkan diri sendiri di tuduhkan padaku..
ayolah, kita semua ga butakan?

dengan bilang "kami banyak yang ikut" padahal cuma beberapa orang, menyebabkan kelas pindah jadwal, iyah, yang bisa komentar cuma segelintir orang. karena apa? mungkin karena segelintir itu yang peduli.

eh iya, segelintir = minoritas kali ya?

orang-orang yang peduli itu, elo liat, gimana pandangan banyak orang terhadapnya?

banyak orang = mayoritas? benar?

bahkan sang ketua pun geram, mungkin, tanpa melihat maksud yang di sampaikan atau sindiran dari mulai halus sampe sindiran langsung.
mungkin, dia merasa benar karena membela suara mayoritas atau merasa minoritas hanya diam.
gue pikir: minoritas udah teriak sekenceng-kencengnya berkali-kali, tapi percuma, karena apa? karena minoritas itu akan selalu kalah jika di adakan voting dan minoritas itu seperti pengganggu yang selalu mengganggu kepentingan orang banyak.
itu yang gue ga pernah abis pikir tentang Indonesia, akan selalu ada kaum minoritas dan mayoritas padahal setiap orang berhak bersuara dan pemimpin rakyat adalah pemikir yang seharusnya memikirkan semua orang bukan mangotak-ngotakkannya menjadi mayoritas dan minoritas.
just read and ignored.

Thanks.

Cilegon, 16 Januari 2012

Fachriza Haqi

Cinta dan Benci

Cinta dan benci itu emang aneh

Cinta akan berkata aku tetap cinta kamu,

walau kenyataannya kamu benci aku

Benci akan berkata aku benci kamu,

meski kamu cinta mati sekalipun sama aku,
aku tetep benci kamu

tapi itulah kenyataannya